Geliat Meyakinkan Pendidikan Madrasah


Dalam konteks pendidikan formal, masih banyak orang yang menomorduakan madrasah dalam memilih tempat menuntut ilmu. Madrasah, utamanya swasta, dianggap kurang mampu membawa peserta didik ke jalur kompetensi yang menjadi tolok ukur bagi masa depan si anak. Baik pengetahuan, sikap, dan keterampilan, semuanya dirasa lebih cepat berkembang apabila digembleng di sekolah.
Anggapan demikian dapat dimaklumi mengingat sekolah, utamanya yang berstatus negeri, relatif punya cukup banyak tenaga pengajar profesional, disamping juga fasilitas-fasilitas sekolah yang memadai. Secara kuantitas, banyaknya guru yang berstatus pegawai negeri maupun bersertifikat pendidik akan lebih mudah dijumpai di sekolah-sekolah negeri. Faktor-faktor tersebut tentu sangat mendukung terciptanya pembelajaran yang berkualitas.
Namun sebenarnya, ada potensi besar bagi madrasah swasta untuk berbalik unggul. Setidaknya itu bisa dilihat dari kreatifitas madrasah-madrasah swasta akhir-akhir ini dalam menerapkan program-program unggulan. Tidak sedikit dari mereka yang menerapkan belajar full day (belajar mulai jam 7 pagi sampai 2 atau 3 siang). Keadaan menunjukkan bahwa hal itu tidak malah membebani siswa, tapi justru memberi waktu lebih bagi mereka untuk fokus kepada tugas utamanya : belajar. Selain itu, banyak juga madrasah yang sudah menerapkan pembiasaan shalat dhuha dan dhuhur berjamaah, serta optimalisasi kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
Madrasah sebenarnya lebih siap dalam menyambut kurikulum 2013. Setidaknya ini bisa dilihat dari lebih kompleksnya materi agama yang dipelajari siswa-siswinya. Penguatan dari segi agama sangat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran, khususnya pada ranah afektif. Sejauh pemahaman penulis, ranah ini menjadi target utama penerapan kurikulum 2013.
Alhasil, bukan tidak mungkin pada tahun-tahun mendatang keadaan benar-benar berbalik. Pendidikan madrasah yang awalnya hanya dianggap kelas dua, akan mengungguli sekolah umum berkat penekanan pada aspek afektif siswa yang dibungkus melalui program-program unggulan buah dari kreatifitas para pengelolanya.

0 komentar:

Posting Komentar